Olahraga Harian Express

Pengamat sepak bola nasional Iwan Setiawan memberikan peringatan keras kepada tim nasional Indonesia. Ia meminta skuad Garuda tidak terus menerus bergantung pada program naturalisasi pemain. Menurutnya fokus utama seharusnya adalah pembinaan pemain usia muda yang terstruktur juga berkelanjutan untuk masa depan sepak bola tanah air. Iwan Setiawan menyoroti tren PSSI yang gencar menaturalisasi pemain keturunan. Ia menilai langkah ini merupakan solusi jangka pendek yang bisa melenakan. Jika tidak diimbangi dengan sistem pembinaan yang kuat ia khawatir Indonesia akan kehilangan potensi-potensi terbaik dari dalam negeri. Fondasi sepak bola nasional harus dibangun dari akar rumput. "Kita tidak boleh terlena dengan menaturalisasi pemain-pemain asing. Program naturalisasi menurut saya sah-sah saja. Namun akan menjadi masalah jika kita bergantung pada program tersebut." Menurut Iwan kunci untuk membangun timnas yang tangguh di masa depan terletak pada kompet...

Posisi pelatih kepala tim nasional Indonesia senior hingga kini masih kosong pasca pemutusan kerja sama dengan Patrick Kluivert. Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga memberikan penjelasan mengenai situasi terkini. Ia menyebut federasi tidak mau terburu-buru dalam mengambil keputusan penting ini. Arya Sinulingga menegaskan bahwa proses pencarian juru taktik baru untuk skuad Garuda sedang berjalan. Menurutnya Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah menugaskan Direktur Teknik Alexander Zwiers untuk memimpin proses seleksi. PSSI ingin memastikan pelatih yang terpilih nantinya benar-benar sesuai dengan visi sepak bola Indonesia. "Sampai hari ini saya belum dapat kabar dari Sekjen PSSI (Yunus Nusi) mengenai hal itu. Jadi belum dapat informasi siapa calon pelatih Timnas Indonesia." Lebih lanjut Arya menjelaskan bahwa PSSI kemungkinan besar baru akan mengumumkan pelatih baru sebelum agenda FIFA Matchday pada Maret 2026. Hal ini dikarenakan slot perta...

Menteri Pemuda Olahraga menggelar sebuah sarasehan bersama para wartawan olahraga senior Selasa (28/10/2025). Acara yang berlangsung di Media Center Kemenpora Senayan Jakarta ini menjadi forum bagi Menpora untuk mendengarkan secara langsung berbagai masukan kritik serta saran untuk perbaikan tata kelola keolahragaan nasional. Dalam pertemuan tersebut Menpora menyampaikan niatnya untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka juga produktif dengan insan media. Ia memandang wartawan sebagai mitra strategis yang memiliki sudut pandang penting. Pengalaman wartawan di lapangan dinilai bisa memberikan kontribusi berharga bagi Kemenpora. "Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan wartawan senior. Saya sengaja mengundang untuk berdiskusi dan meminta masukan terkait Kemenpora. Saya ingin ada perbaikan." Diskusi berlangsung hangat penuh keterbukaan. Para jurnalis senior tidak ragu menyampaikan pandangan mereka. Berbagai isu penting mengemuka dalam sarasehan itu....

Lifter muda Indonesia Muhammad Rijal Abdillah berhasil mempersembahkan medali emas kedua bagi kontingen Merah Putih dalam ajang Asian Youth Games 2025. Bertanding di Manama Bahrain Minggu (26/10/2025), Rijal menunjukkan performa luar biasa di kelas 60 kg putra khususnya pada nomor clean and jerk. Keberhasilannya ini memastikan lagu Indonesia Raya kembali berkumandang. Pada nomor clean and jerk persaingan untuk memperebutkan medali emas berlangsung sangat ketat juga menegangkan. Rijal mengawali perlombaan dengan sangat meyakinkan. Ia sukses mengeksekusi angkatan pertamanya seberat 136 kg tanpa kendala. Tren positif itu berlanjut pada percobaan kedua saat ia berhasil menaklukkan beban seberat 139 kg. Namun posisi Rijal sempat terancam oleh para pesaingnya. Lifter andalan China Xunfa Chen secara mengejutkan mampu melampaui angkatan Rijal dengan membukukan total angkatan 141 kg. Tidak lama berselang atlet dari India Maharajan Arumugapandian bahkan mempertajam catatan te...